Kopi Robusta merupakan turunan dari spesies Coffea canephora. Sesuai dengan namanya, minuman yang diekstrak dari biji kopi robusta memiliki cita rasa yang kuat dan cenderung lebih pahit dibanding arabika.
Biji kopi Robusta banyak digunakan sebagai bahan baku kopi siap saji (instant) dan pencampur kopi racikan (blend) untuk menambah kekuatan cita rasa kopi. Selain itu, biasa juga digunakan untuk membuat minuman kopi berbasis susu seperti capucino, cafe latte dan macchiato.
Biji kopi robusta dianggap inferior dan dihargai lebih rendah dibanding Arabika. Secara global produksi Robusta menempati urutan kedua setelah Arabika. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi Robusta terbesar di dunia. Sebagian besar perkebunan kopi di negeri ini ditanami jenis Robusta, sisanya arabika, liberika, dan excelsa.
Asal usul tanaman
Kopi Robusta ditemukan pertama kali di Kongo pada tahun 1898 oleh ahli botani dari Belgia. Robusta merupakan tanaman asli Afrika yang meliputi daerah Kongo, Sudan, Liberia, dan Uganda. Robusta mulai dikembangkan secara besar-besaran di awal abad ke-XX oleh pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia.
Kopi Robusta ditemukan pertama kali di Kongo pada tahun 1898 oleh ahli botani dari Belgia. Robusta merupakan tanaman asli Afrika yang meliputi daerah Kongo, Sudan, Liberia, dan Uganda. Robusta mulai dikembangkan secara besar-besaran di awal abad ke-XX oleh pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia.
Pengembangan kopi Robusta berawal dari bencana wabah penyakit karat daun atau Hemileia Vastatrix (HV) yang menyerang tanaman kopi. Pada tahun 1878 sebagian besar perkebunan kopi di Indonesia rusak akibat penyakit tersebut. Kemudian Belanda mengganti arabika dengan liberika. Namun di tahun 1890 kopi liberika juga mengalami penyakit yang sama.
Pada tahun 1902 didatangkan jenis kopi Robusta dari kebun raya Jardine di Brussel, Belgia. Setelah diteliti tanaman tersebut dipastikan lebih tahan terhadap penyakit karat daun. Lalu pada tahun 1907 tanaman kopi Liberika diganti dengan Robusta. Upaya kali ini berhasil, Robusta terbukti memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap penyakit karat daun.
Hingga saat ini perkebunan-perkebunan kopi di Indonesia didominasi jenis robusta. Dalam perdagangan komoditas kopi global, Indonesia merupakan penghasil kopi robusta terbesar dunia setelah Vietnam dan Brasil. Lebih dari 80% perkebunan kopi di Indonesia ditanami robusta, sekitar 17% ditanami arabika, sebagian kecil sisanya ditanami liberika dan excelsa.
Botani kopi Robusta
Pohon kopi Robusta memiliki perakaran dangkal oleh karena itu sedikit rentan dengan kekeringan. Tanaman ini memerlukan tanah yang kaya kandungan organik untuk menopang pertumbuhannya. Bila ditanam di dataran rendah, Robusta memiliki ketahanan yang jauh lebih baik terhadap penyakit karat daun dibanding Arabika.
Klasifikasi tanaman
Kopi Robusta tergolong dalam suku Rubiaceae marga Coffea. Nama ilmiahnya adalah Coffea Canephora, lebih khususnya Coffea Canephora var. Robusta. Sebelumnya kopi Liberika juga digolongkan ke dalam spesies Coffea Canephora, namun belakangan disebut sebagai spesies tersendiri, yakni Coffea Liberica.
Deskripsi tanaman
Daun kopi Robusta bentuknya oval dengan ujung meruncing. Daun tumbuh pada batang, cabang dan ranting. Pada bagian batang dan cabang daunnya tumbuh berselang seling, sedangkan pada bagian ranting daunnya tumbuh pada bidang yang sama.
Daun kopi Robusta bentuknya oval dengan ujung meruncing. Daun tumbuh pada batang, cabang dan ranting. Pada bagian batang dan cabang daunnya tumbuh berselang seling, sedangkan pada bagian ranting daunnya tumbuh pada bidang yang sama.
Dari segi ukuran, buah kopi Robusta lebih kecil dibanding Arabika. Ketika muda kulit buah berwarna hijau dan berubah menjadi merah saat matang. Buah yang telah matang tetap menempel kuat ditangkainya, tidak rontok seperti Arabika. Bentuk bijinya cenderung membulat dan ukurannya lebih kecil dari Arabika.
Habitat tumbuh
Kopi Robusta tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-900 meter dari permukaan laut. Namun idealnya ditanam pada ketinggian 400-800 meter. Suhu rata-rata yang dibutuhkan tanaman ini sekitar 26°C dengan curah hujan 2000-3000 mm per tahun. Tanaman ini tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki tingkat keasaman (pH) sekitar 5-6,5.
Kopi Robusta tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-900 meter dari permukaan laut. Namun idealnya ditanam pada ketinggian 400-800 meter. Suhu rata-rata yang dibutuhkan tanaman ini sekitar 26°C dengan curah hujan 2000-3000 mm per tahun. Tanaman ini tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki tingkat keasaman (pH) sekitar 5-6,5.