Kopi Arabika adalah Kopi yang memiliki kandungan kafein sebasar 0.8 - 1.4% ini berasal dari Etiopia. Arabika atau Coffea arabica merupakan spesies kopi pertama yang ditemukan dan dibudidayakan manusia hingga sekarang.
Kopi arabika tumbuh di daerah di ketinggian 700-1700 m dpl dengan suhu 16 - 20 °C, beriklim kering tiga bulan secara berturut-turut. Dan dengan curah hujan berkisar antara 1200-2000 mm per tahun.
Jenis kopi arabika sangat rentan terhadap serangan penyakit karat daun Hemileia Vastatrix (HV), terutama bila ditanam di daerah dengan elevasi atau ketinggian kurang dari 700 m, sehingga dari segi perawatan dan pembudayaan kopi arabika memang butuh perhatian lebih dibanding kopi Robusta atau jenis kopi lainnya.
Untuk berbunga dan menghasilkan buah, tanaman kopi Arabika membutuhkan periode kering selama 4 - 5 bulan dalam setahun. Biasanya pohon Arabika akan berbunga diakhir musim hujan. Bila bunga yang baru mekar tertimpa hujan yang deras akan menyebabkan kegagalan berbuah.
Kopi Arabika menyukai tanah yang kaya dengan kandungan bahan organik. Material organik tersebut digunakan tanaman untuk sumber nutrisi dan mejaga kelembaban. Tingkat keasaman atau pH tanah yang diinginkan kopi Arabika berkisar 5,5 - 6.
Struktur tanaman kopi arabika pendek menyerupai perdu dengan ketinggian 2 - 3 meter. Batang berdiri tegak dengan bentuk membulat. Pohon kopi arabika memiliki percabangan yang banyak. Kopi arabika mulai berbunga setelah musim hujan. Bunga tumbuh pada ketiak daun. Bunga kopi arabika berwarna putih dan bisa melakukan penyerbukan sendiri, tidak ada perbedaan bunga jantan dan betina.
Waktu yang dibutuhkan dari berbunga sampai berbuah adalah 9 bulan. Bentuk buah kopi arabika bulat seperti telur, dengan warna buah hijau kemudian berubah menjadi merah terang saat matang. Apabila buah telah matang cenderung mudah rontok. Oleh karena itu harus dipanen dengan segera. Buah yang rontok ke tanah akan mengalami penurunan mutu, cenderung bau tanah.
Secara umum karakteristik kopi arabika adalah sebagai berikut:
Memiliki karakter rasa yang cenderung asam.
Memiliki aroma yang kuat, wangi sedap mirip penampuran buah dan bunga.
Lebih kaya rasa.
Sifat kekentalan (body) atau rasa kental saat disesap di mulut.
Kandungan kafein yang lebih kecil atau rendah,sekitar 0,8% - 1,4%.
Lebih cocok sebagai kopi single origin.
Dan harganya juga lebih mahal dibanding kopi robusta.
Pemberian level kopi arabika sampai ke specialty coffee.
Kopi arabika saat ini telah menguasai kurang lebih sekitar 60% pasar kopi dunia dan harganya jauh lebih tinggi daripada jenis kopi lainnya. Di Indonesia kita dapat menemukan sebagian besar perkebunan kopi arabika di daerah pegunungan toraja, Sumatera Utara, Aceh dan di beberapa daerah di pulau Jawa. Beberapa varietas kopi arabika memang sedang banyak dikembangkan di Indonesia antara lain kopi arabica jenis Abesinia, arabika jenis Pasumah, Marago, Typica dan kopi arabika Congensis.
Berikut adalah beberapa jenis kopi arabika yang terkenal di dunia diantaranya:
Secara umum karakteristik kopi arabika adalah sebagai berikut:
Memiliki karakter rasa yang cenderung asam.
Memiliki aroma yang kuat, wangi sedap mirip penampuran buah dan bunga.
Lebih kaya rasa.
Sifat kekentalan (body) atau rasa kental saat disesap di mulut.
Kandungan kafein yang lebih kecil atau rendah,sekitar 0,8% - 1,4%.
Lebih cocok sebagai kopi single origin.
Dan harganya juga lebih mahal dibanding kopi robusta.
Pemberian level kopi arabika sampai ke specialty coffee.
Kopi arabika saat ini telah menguasai kurang lebih sekitar 60% pasar kopi dunia dan harganya jauh lebih tinggi daripada jenis kopi lainnya. Di Indonesia kita dapat menemukan sebagian besar perkebunan kopi arabika di daerah pegunungan toraja, Sumatera Utara, Aceh dan di beberapa daerah di pulau Jawa. Beberapa varietas kopi arabika memang sedang banyak dikembangkan di Indonesia antara lain kopi arabica jenis Abesinia, arabika jenis Pasumah, Marago, Typica dan kopi arabika Congensis.
Berikut adalah beberapa jenis kopi arabika yang terkenal di dunia diantaranya: