Shopping Cart Details


Order Details Amount
GRAND TOTAL:

Please choose a checkout option.
No personal data required.

Send in Orders

It's Quick & Easy! Details here will not be published.

Please include messages to us here.

Mengenal Kopi Arabika (Coffea Arabica)

  

Jenis-jenis kopi

KOPIGIRASCUKIL - Terkait Kopi Arabika ini ditengarai pertama kali diklasifikasikan oleh seorang ilmuan Swedia bernama Carl Linnaeus (Carl Von Linné) pada tahun 1753.


Kopi Arabika adalah Kopi yang memiliki kandungan kafein sebasar 0.8 - 1.4% ini berasal dari Etiopia. Arabika atau Coffea arabica merupakan spesies kopi pertama yang ditemukan dan dibudidayakan manusia hingga sekarang.


Kopi arabika tumbuh di daerah di ketinggian 700-1700 m dpl dengan suhu 16 - 20 °C, beriklim kering tiga bulan secara berturut-turut. Dan dengan curah hujan berkisar antara 1200-2000 mm per tahun.


Jenis kopi arabika sangat rentan terhadap serangan penyakit karat daun Hemileia Vastatrix (HV), terutama bila ditanam di daerah dengan elevasi atau ketinggian kurang dari 700 m, sehingga dari segi perawatan dan pembudayaan kopi arabika memang butuh perhatian lebih dibanding kopi Robusta atau jenis kopi lainnya.


Untuk berbunga dan menghasilkan buah, tanaman kopi Arabika membutuhkan periode kering selama 4 - 5 bulan dalam setahun. Biasanya pohon Arabika akan berbunga diakhir musim hujan. Bila bunga yang baru mekar tertimpa hujan yang deras akan menyebabkan kegagalan berbuah.


Kopi Arabika menyukai tanah yang kaya dengan kandungan bahan organik. Material organik tersebut digunakan tanaman untuk sumber nutrisi dan mejaga kelembaban. Tingkat keasaman atau pH tanah yang diinginkan kopi Arabika berkisar 5,5 - 6.


Struktur tanaman kopi arabika pendek menyerupai perdu dengan ketinggian 2 - 3 meter. Batang berdiri tegak dengan bentuk membulat. Pohon kopi arabika memiliki percabangan yang banyak. Kopi arabika mulai berbunga setelah musim hujan. Bunga tumbuh pada ketiak daun. Bunga kopi arabika berwarna putih dan bisa melakukan penyerbukan sendiri, tidak ada perbedaan bunga jantan dan betina.


Waktu yang dibutuhkan dari berbunga sampai berbuah adalah 9 bulan. Bentuk buah kopi arabika bulat seperti telur, dengan warna buah hijau kemudian berubah menjadi merah terang saat matang. Apabila buah telah matang cenderung mudah rontok. Oleh karena itu harus dipanen dengan segera. Buah yang rontok ke tanah akan mengalami penurunan mutu, cenderung bau tanah.


Secara umum karakteristik kopi arabika adalah sebagai berikut:

Memiliki karakter rasa yang cenderung asam.
Memiliki aroma yang kuat, wangi sedap mirip penampuran buah dan bunga.
Lebih kaya rasa.
Sifat kekentalan (body) atau rasa kental saat disesap di mulut.
Kandungan kafein yang lebih kecil atau rendah,sekitar 0,8% - 1,4%.
Lebih cocok sebagai kopi single origin.
Dan harganya juga lebih mahal dibanding kopi robusta.
Pemberian level kopi arabika sampai ke specialty coffee.


Kopi arabika saat ini telah menguasai kurang lebih sekitar 60% pasar kopi dunia dan harganya jauh lebih tinggi daripada jenis kopi lainnya. Di Indonesia kita dapat menemukan sebagian besar perkebunan kopi arabika di daerah pegunungan toraja, Sumatera Utara, Aceh dan di beberapa daerah di pulau Jawa. Beberapa varietas kopi arabika memang sedang banyak dikembangkan di Indonesia antara lain kopi arabica jenis Abesinia, arabika jenis Pasumah, Marago, Typica dan kopi arabika Congensis.


Berikut adalah beberapa jenis kopi arabika yang terkenal di dunia diantaranya:

  • Arabica jawa. Kopi ini sangat terkenal di seluruh dunia,sehingga nama Jawa menjadi identitas untuk kopi. Bahkan logo program komputer “Java” menggunakan lambang secangkir kopi untuk meng-identikkan kopi dengan “Java”.
  • Sumatera Mandheling dan Sumatera Lintong. Mandheling dinamakan menurut suku Batak Mandailing di Sumatera Utara di Indonesia. Kopi Lintong dinamakan menurut nama tempat Lintong di Sumatera Utara. Sedangkan Kopi Gayo berasal dari Dataran Tinggi Gayo.
  • Sulawesi Toraja Kalosi. Kopi ini di tanam di daerah pegunungan tinggi di Sulawesi. Kalosi adalah nama kota kecil di Sulawesi, yang merupakan tempat pengumpulan kopi dari daerah sekitarnya. Toraja adalah daerah pegunungan di Sulawesi tempat tumbuhnya kopi ini. Kopi dai Sulawesi ini agak sedikit lebih kuat dari kopi Sumatera.
  • Costa Rican Tarrazu dari “San Marcos de Tarrazu valley” di pegunungan di luar San Jos, Costa Rica.
  • Guatemala Huehuetenango. Ditanam di ketinggian 5000 kaki di bagian utara Guatemala.
  • Ethiopian Harrar, dari Harrar,  Ethiopia
  • Ethiopian Yirgachaffe, dari daerah di kota Yirga Cheffe di provinsi Sidamo (Oromia) di Ethiopia.
  • Kopi Kolombia (Colombian Coffee). Pertama kali diperkenalkan di Kolombia pada awal tahun 1880.
  • Colombian Milds. Varietas ini termasuk kopi dari Kolombia, Kenya dan Tanzania.
  • Hawaiian Kona Coffee. Ditanam di kaki pegunungan Hualalai di distrik Kona di Hawaii. Kopi ini diperkenalkan pertama kali di kepulauan ini oleh Chief Boki. Ia adalah gubernur Oahu pada tahun 1825.
  • Jamaican Blue Mountain Coffee. Dari Blue Mountains di Jamaika. Kopi ini memiliki harga yang mahal karena kepopulerannya.
  • Kenyan. Terkenal karena tingkat keasamannya dan rasanya.
  • Mexico. Memproduksi biji kopi yang keras.
  • Mocha. Kopi dari Yemen. Dahulunya diperdagangkan di pelabuhan Mocha di Yemen. Jangan disalah artikan dengan cara penyajian kopi dengan coklat.
  • Santos, dari Brasilia. Memliki tingkat keasaman yang rendah.
  • Tanzania Peaberry ditanam di gunung Kilimanjaro di Tanzania. “Peaberry” artinya biji kopi ini hanya satu dalam setiap buah. Tidak seperti layaknya dua dalam satu buah. Ini biasanya tumbuh secara alami pada 10% dari hasil panen kopi.
  • Uganda. Meskipun sebagian besar penghasil kopi robusta, ada juga kopi arabika berkualitas yang dikenal sebagai Bugishu.


 


Instagram KOPI GIRAS BANJARNEGARA


Info Section Text