Shopping Cart Details


Order Details Amount
GRAND TOTAL:

Please choose a checkout option.
No personal data required.

Send in Orders

It's Quick & Easy! Details here will not be published.

Please include messages to us here.

Apa Itu Cold Brew dan Ternyata Asalnya Dibuat Dari Tanah Jawa

  

Sejarah Kopi dan penyeduhannya
Cold Brew Coffee, Minuman yang dibuat oleh orang Jawa
KOPIGIRASCUKIL - Cold Brew Coffee atau Kopi seduh dingin adalah sari kopi yang diseduh dengan metode seduh kopi dingin. Metode ini diyakini mampu menjaga rasa kopi tetap kaya dan mengurangi kadar keasamannya.


Disebut seduh dingin, karena berbeda dengan model penyeduhan yang kita kenal, Cold Brew disiapkan dengan sama sekali tak mencampurkan air panas ke dalam tumbukan kopi sangrai.


Air panas, menurut para penggiat Cold Brew, akan "membakar" cita rasa kopi yang sesungguhnya. Sementara air dingin, menjaga rasa kopi tetap utuh. Selain itu, teknik perendaman yang digunakan diyakini mampu mereduksi tingkat keasaman kopi sehingga menjadi sangat ramah lambung dan menghasilkan rasa manis.


Jangan rancu antara seduh dingin dengan es kopi, ya. Es kopi adalah mencampurkan pecahan es batu dalam segelas kopi, sedang Cold Brew lebih pada teknik penyeduhan yang mengharamkan penggunaan air panas.


Merunut sejarahnya, Cold Brew dikenalkan selama masa penjajahan. Adalah tentara Prancis yang pertama mengenalkannya, tepatnya, mereka yang berjaga di Benteng Magazran, Aljazair, medio 1800-an. Caranya adalah dengan mencampur konsentrat kopi yang sudah diberi pemanis dengan air dingin sebelum disajikan. Model racikan ini kemudian dikenal sebagai kopi Magazran.


William H Uker dalam buku "All about Coffee" menyatakan, kopi Magazran mulai mendunia setelah para tentara tersebut kembali ke negaranya. Mereka kemudian mengenalkan model peracikan kopi ini secara luas. Mereka menamakannya "sirup kopi". Namun versi lain menyebut, Cold Brew lahir jauh sebelumnya. Tepatnya pada abad ke-17 di Asia, khusus di Indonesia.


Harian Inggris The Guardian melansir bahwa racikan kopi yang juga dikenal sebagai Kyoto Coffee ini sudah dikenal sejak 1600-an di Jepang. Yang mengenalkan versi menyeduh kopi tanpa air panas ini adalah para makelar kopi Jawa di negara itu. Pada abad itu, kopi Jawa sudah mendunia dan terkenal sebagai kopi "juara".


Belanda yang pertama membawa benihnya dari Pelabuhan Mocha, Yaman, dan diuji coba di Pulau Jawa. Hasilnya, sangat memuaskan. Kopi yang tumbuh di Jawa bahkan lebih enak cita rasanya ketimbang kopi dari daerah asalnya di tanduk Afrika. Sejak itu, kopi menjadi salah satu komoditas andalan Belanda.


Popularitas kopi Jawa -- meski kemudian ditanam tak hanya di Jawa tapi juga Sumatra -- dengan cepat terkerek di pasar dunia, terutama Eropa. Jepang menjadi salah satu perantara perdagangan. Para pedagang kopi membawanya langsung dari Jawa ke Pelabuhan Kyoto. Di sinilah para makelar kopi ini belajar tentang cara menyeduh para pedagang yang perlu waktu berminggu-minggu untuk mengirim dagangannya; seduh dingin.


Caranya, mereka merendam kopi dalam jumlah besar dengan air matang dingin selama kurun waktu tertentu, sebelum kemudian menyaring dan memasukkannya ke dalam wadah-wadah kecil untuk memudahkan saat dikonsumsi. Tujuannya, agar lebih praktis saat dikonsumsi selama mereka mengarungi Samudera Pasifik, tak perlu repot menyiapkan seperti saat mereka membuat kopi dengan teknik seduh panas.


Bagaimana jika menginginkan kopi panas? Gampang, kopi dingin dalam botol tinggal dituang dalam panci, dipanaskan sejenak dan siap dikonsumsi. Kepraktisan membuat kopi ini dengan cepat populer di Kyoto. Layaknya sake, botol-botol Cold Brew juga gampang dibawa ke mana pun, tinggal buka tutupnya dan tenggak. Teknik ini merupakan pengembangan dari teknik perendaman teh yang telah lebih dulu ada di Jawa.


Jepang juga sudah mengenal tradisi minum teh saat itu, tapi mereka sama sekali tak punya kebun kopi. Keuntungan sebagai pelabuhan perantara inilah yang dimanfaatkan Jepang untuk mengadopsi teknik menyeduh dingin dari Jawa. Mereka membuat teknik sendiri dengan alur kerja hampir sama. Mereka melabel cara ini sebagai Kyoto drip method. Nama Kyoto Coffee kemudian lebih dulu mendunia.


Inggris baru terjun menjual produk Cold Brew pada pertengahan abad 20. Seduh dingin gaya Jepang yang sebetulnya berasal dari Nusantara ini masih banyak dipraktikkan hingga saat ini dan memperkaya khazanah penyeduhan kopi.


Kopi Giras juga menggunakan teknik Cold Brew ini di semua varian kopi yang kini bisa dinikmati pelanggan kapanpun.

1 komentar


 


Instagram KOPI GIRAS BANJARNEGARA


Info Section Text